Friday, March 25, 2011

KISAHKU DAN SANG PELANGI HARAPAN AHMAD ADIB FAIZY

Susah, blank, berat, ketika aku mencoba melukis kehidupan sahabat saya yang satu ini (ahmad adib faizy), rasanya begitu sukar untuk menguak hikmah dan pelita yang ia cari dalam kehidupan, sampai sekarang saya belum faham dan sulit mengartikan, kira-kira apa yang ia cari, apa yang ia inginkan, entahlah akupun kurang faham, tapi naluriku berkata ada beberapa hal yang sepertinya perlu untuk diungkapkan, pertama, untuk pelajaran, kedua, cermin kehidupan, ketiga, menguak misteri alam, semoga apa yang kita inginkan bisa terkabulkan. Memandang jam di meja dekat tempat laptopku, waduh aku agak kesal, ternya waktu sudah menjelang malam, sementara aku belum makan, semoga aku bisa menyelesaikan catatan dan semoga hasilnya bisa menyenagkan, kawan.
Pelangi di senja itu memerah, melantunkan sinar terang nan kecoklatan, tentu indah bukan! ia seolah tau bahwa aku akan bertemu dengan seseorang yang nantinya akan menjadi sahabat dan kawan. pertemuan ku dengan faiz tidaklah serta merta begitu saja, ada sedikit lika-liku didalamnya hingga pada ahirnya aku dipertemukan dan sekaligus menjadi teman. Berawal dari bismillah dan salawat kini aku mencoba menggambarkan seratus, bahkan mungkin seribu kata dan kiasan yang aku peruntukkan kepadanya faiz, sang pelangi harapan. Jogjakarta saksi nyata perjalananmu dan perkenalan kita, tentu kamu masih ingat kawan.
Aku masih bisa melihat dengan jelas, saat pertama kali kita bertemu, kamu dengan motor jupitermu, kamu dengan jaket itemmu, lalu kau sapa aku, kau tatap aku, seolah kau ingin berkata sesuatu, tapi biarlah momen itu kita lewatkan dulu, agar catatan ini tidak terkesan romantic dan lugu, tapi setidaknya bisa membuat kita kembali saling mengingatkan hal yang baik, seperti dulu.
Faiz, aku ingat sekali, ketika setiap hari kau harus bangun pagi dan bergegas berangkat kuliah, karna jarak tempuhmu sangat jauh dari kampus yang kamu tuju, tentu itu bukan hal yang mudah, karna jarak yang jauh terkadang membuat kita malas untuk menjalaninya tapi hal itu tidak terjadi padamu dikala itu, tentu hal ini juga masih terbayang jelas dimata dan fikiranmu. Saat itu,kita sering dan selalu bersama dalam banyak hal, aku masih ingat, ketika kau mengajakku bersilaturrahmi kerumah gurumu, (pak kholid), aku tau engkau menimba ilmu agama denganya, aku ingat ketika melihatu ngaji hadis bersamanya, dan bahkan aku ingat ketika gurumu membacakan hadis yang menjelaskan tentang kedermawanan, bahwa kita hidup harus saling berdampingan, hadis itu menjelaskan juga ada sahabat yang sebenarnya kekurangan secara materi, tapi sahabat itu lebih mengutamakan orang lain ketimbang istri dan anaknya, sungguh contoh yang luar biasa yang aku dapatkan, kira-kira begitulah maksud dari hadis yang kala itu aku dapatkan, dari gurumu dan darimu, kawan.
Faiz, aku melihat kesederhanaan terpampang dalam lubuk hatimu yang paling dalam, beberapa orang mengatakan bahwa engkau keturunan bangsawan, berdarah biru nan gagah rupawan sungguh menakjubkan bagi para perempuan, tapi engkau tidak pernah menjadikan itu sebagai alat untuk menekan, apalagi jaim dan soksoan, sungguh luarbiasa dirimu, kawan.
Beberapa kali raut seram, emosi, suntuk, gundah, kau tampakkan, tapi itu semua karna engkau inginkan perubahan, perubahan yang mungkin masih sulit engkau dapatkan, apapun itu engkau tetap pelagi harapan, kau balut semua itu, lalu kau hidup bersahaja, berdampingan, kau hidup dengan sesama, kau hidup tanpa pernah bersandiwara, begitulah ketika aku mencoba membaca. Maaf kawan, tapi aku melihat jiwamu yang gundah kala itu, engkau seolah resah, kehidupanmu di jogja mulai goyah walau aku tau bahwa kamu bukanlah orang yang mudah menyerah, tapi saat itu aku benar-benar melihatmu goyah. Ternyata tak lama berselang engkau pergi, engkau kembali dalam istana mimpimu.
Kini engkau telah meninggalkanku sendiri di jogja yang penuh teka-teki, kau biarkan aku mengarungi hidup sendiri, padahal aku ingin melihatmu tersenyum di sini, tapi apa yang bisa aku beri, mungkin ini sudah suratan ilahi yang mengharuskan kita pisah dan tidak bersama lagi.
Setelah kau pergi, sesekali kau sms dan sesekali aku sms, ternya jarak bukanlah pemisah sejati dalam sejarah kehidupan manusia, sampai saat ini aku masih bisa berkomunikasi denganmu, dan aku masih ingat sekali, ketika diujung jalanmu kau ucapkan, yang penting kita saling komunikasi dan komunikasi (selamat berjuang kawan).
Pernah aku berusaha keras untuk meyakinkanmu bahwa kamu bisa, aku mendukungmu lewat pendapat dan saran karna hanya itu yang bisa aku berikan, tapi sekali lagi, semua tujuan dan impian hanya engkau dan tuhan lah yang menentukan, sementara aku hanya bisa mendoakan, bukan begitu kawan.
Engkau masih ingat ketika aku datang mengunjungimu, sebenarnya aku punya harapan besar padamu wahai sang pelangi harapan, karna menurutku engkau punya bakat yang terpendam, bakat yang menurutku susah untuk ditemukan, walau aku tidak tau apa itu, tapi yang pasti hal itu sangat luar biasa dan sangat dibutuhkan bagi kehidupan.
Saat itu aku pernah menjulukimu kiyai tarikat, apa engkau tau bahwa itu adalah bagian pendapatku tentang dirimu,,jauh dalam hatiku berkata aku ingin kamu bangkit dan mencoba melakukan sesuatu, aku ingin engkau tau bahwa aku mendukungmu, walau aku sadar bahwa aku bukanlah penentu dari segala arah dan tujuan, tapi itulah harapan kawan, itulah harapan yang coba aku berikan, untukmu faiz sang pelangi harapan.
Aku melihat perbedaan antara kamu dengan yang lainya, kamu bukan mereka yang gilaharta, tahta, dan lainya. (wanita mungkin, tapi wajar karna km belum kawin, iklan.com). lingkunganmu jauh berbeda dengan lingkungan yang aku jalani, lingkunganmu memang membutuhkan sosok yang luar biasa kawan, mungkin itu yang perlu kamu pertimbangkan, ini bukan ajaran, tapi hanya saran kawan. Masyarakat rindu rangkulan darimu, masyarakat rindu akan sosok yang mampu hidup selaras dengan mereka dan sosok itu ada di kamu, ini bukan kepastian tapi ini hanya pandangan, kawan. Untuk belajar, masyarakat tidak butuh kemewahan, masyarakat tidak butuh gelar bangsawan, masyarakat tidak butuh gelar yang disandang, tapi masyarakat butuh pencerahan, masyarakat butuh ilmu, yang semua itu disampaikan dengan cara yang sederhana, bersahaja, bersahabat, dan aku melihat jelas figure itu ada pada dirimu, oleh karna itu gunakan waktumu, gunakan kesempatanmu, karna aku mendukungmu dan karna kamu bisa melakukan itu. Berjuanglah untukmu, keluargamu, masyarakatmu, bangsamu, terus semangat dan jangan lupa aku, trimakasih atas semua hal yang pernah kau berikan kepadaku, semoga allah menyanyangimu. Amin
Sekian sedikit catatan yang mampu aku curahkan, semoga hikmah dapat aku telaah dan menjadi hasabah, dan semoga yang membaca mendapat sedikit wacana. Amin. Jogjakarta 25-maret-2011



Wednesday, March 23, 2011

TIGA TRILOGY ANTARA SAMSUL, AZIZ, DAN MAHFUD

Tiga trilogy akan menceritakan kehidupan tiga sahabat, yaitu samsul, aziz dan mahfud. Mereka adalah pilar bangsa yang kelak akan membawa perubahan besar bagi bangsa ini, begitulah kata mereka. Tentu bukan hal yang mudah untuk menjadi leading perubahan bagi arus bangsa yang saat ini kocar-kacir, tapi niat baik mereka, keberanian mereka harus diapresiasi. Sebetulnya saya enggan menulis cerita ini, satu, karna saya bukan penulis, kedua, saya tidak begitu handal dalam mengexplorasi tulisan, tapi mereka bilang, yang penting ditulis setidaknya jadi catatan kecil-kecilan lumayan, paling tidak kelak bisa jadi kenangan dan sedikit dokumentasi, karna mereka meminta saya, baiklah saya pun mencoba untuk melukiskan secercah cahaya kehidupan mereka, semoga menyenangkan.
Samsul dan mahfud berasal dari daerah yang sama, meskipun begitu mereka tidak saling kenal satu samalain sebelumnya. Perjalan mereka lah yang mempertemukan mereka, yaitu ketika keduanya melanjutkan sekolah ke-jenjang yang lebih tinggi, Universitas. Sebenarnya mereka bukanlah satu almamater, mereka berdua kuliah di kampus yang berbeda, tapi karna mereka adalah bagian dari Trilogy, mungkin karna itu lalu tuhan-pun mempertemukan mereka dalam satu tempat yang tidak pernah terfikir olehnya, yaitu di warung kopi, blandongan. Bermula dari warung kopi, terjadilah interaksi antara mereka berdua, debat masalah politik, agama, hukum, social dan seterusnya, semua itu tak terlewatkan oleh mereka. Dari situ seolah timbul rasa kecocokan, mereka pun saling tukaran nomer Hp, berharap dilain waktu bisa bertemu dan berdiskusi bersama lagi (ahli diskusi.com). Ternyata hubungan mereka berdua semakin erat, hampir setiap hari mereka janjian untuk minum kopi bersama dan saling berdebat bersama, namanya juga ahli debat, jadi wajar aja kalau mereka tiap hari berdebat, tapi kalau saya pasti lelah sekali (serius.com).
Keseriusan membahas perkenalan samsul dan mahfud saya jadi lupa melibatkan si aziz, hehe..azis adalah sosok phisikolog masa depan begitu teman-teman menyebutnya. Ini mungkin tercermin dari cara dia menilai sesuatu, misalnya: SBY itu sakit! Secara sikologis SBY itu tidak layak menjadi presiden, loh kenapa begitu? Sahut samsul dan mahfud, jadi begini kawan, SBY itu selalu dan hanya memikirkan dirinya sendiri, ketika ada masalah ia selalu menghindar, ketika ada protes SBY segera bikin isu alias sinetron untuk mencari belas kasihan dari rakyat. Secara sikologis, tindakan dan sikap SBY itu hanya mementingkan dirinya sendiri, tapi mencidrai dan menebar masalah sikologis bagi seluruh rakyat di Indonesia. Ooohh, bagitu tho sahut samsul dan mahfud.
Aziz, secara pribadi adalah teman dekatnya samsul, mereka kenal dekat karna kebetulan mereka berdua tinggal satu kosan. Hari-hari mereka jalani bersama, dengan teman barunya samsul yaitu si mahfud, aziz dan samsul merasa mempunyai dunia atau perspective baru tentang hidup, karna mahfud ahli dalam bidang hadis, ya bisa dibilang ahli hadis amatiran, sementara samsul mempunyai keahlian dalam hal ekonomi, bagaimana caranya mengentaskan masalah perekonomian bangsa, samsul lah ahlinya. Meskipun secara institusi mereka tidak punya latar belakang politik dan hukum, tapi dua hal tersebut mereka dapatkan di meja kopi, karna setiap hari mereka bertiga selalu bersama-sama membahas masalah politik, hukum, sikologi, social, agama, yang kesemuanya mereka rangkum menjadi satu.
Dalam berpendapat, biasanya mereka selalu mengedepankan dasar atau landasan yang mereka dapatkan dari buku-buku dan dari para ahli filsafat, dari dasar-dasar tersebut, lalu mereka brendel atau telanjangi semua jenis persoalan hingga sampai pada kesimpulan, kesimpulan yang berisi tentang pemikiran baru dalam menyelesaikan persoalan, tapi sayang, saat ini mereka belum mendapat kesempatan untuk menerapkan pemikiran-pemikiran mereka, semoga suatu saat mereka bisa betul-betul berperan dalam perubahan bangsa kedepan.amin.
Semakin lama hubungan merekapun semakin erat, sehubungan dengan itu, samsul dan aziz meminta mahfud pindah kosan, yaitu tinggal satu kosan bersama samsul dan aziz, karna kebetulan ditempat samsul dan aziz masih ada kamar kosong satu. Mendengar ajakan mereka, mahfud pun langsung termenung dan berkata dalam hati, aku ingin sekali bergabung dengan mereka! Melihat lamunan mahfud, lalu samsul dan aziz pun bertanya, fud? Kenapa km diam dan termenung? Km mau tidak pindah kosan? Mahfud berkata, aku mau dan sangat mau sekali, tapi,,,,tapi apa? Tapi aku belum punya uang untuk bayar kosan! Oh..oh..gitu tho! Sahut samsul. Aziz lalu berkata, gini aja, ini aku punya uang 500rb kamu pakai dulu untuk bayar kos, nanti kalau sudah dapat uang baru kamu ganti, loh! Emang sebulan kos-nya brapa? Kok kamu minjemin uang 500rb? Satu bulan 75rb, sahut samsul, maksud aku gini (aziz) fud, aku punya uang 500rb kamu mau pinjam brapa? Kalau kosan-nya perbulan 75rb, oh,,gitu,,,paham-paham, baiklah kalau begitu aku pinjam uang kamu 200rb dulu mungkin satu minggu lagi aku dapat kiriman, kalau begitu nanti setelah ini kalian ikut kekos aku untuk membawa barang-barang ku ya? Ok-ok,,sahut samsul dan aziz.
Setelah kejadian beruntun diatas mahfud kini tinggal bersama samsul dan aziz. Hari-hari mereka selalu diliputi kekompakan, makan bersama, bermain bersama, intinya mereka saling melengkapi satu dengan yang lainya, kalau satu tidak punya uang yang lain membantu dan begitu seterusnya.
Akan tetapi ada hal lain yang lebih menarik ketimbang saling membantu dalam hal uang, yaitu kekompakan mereka, keistikomahan mereka untuk selalu mencari solusi dari setiap masalah bangsa, dan keteguhan mereka untuk menyatukan tekat bagi perubahan besar bangsa ini. Mereka memang bukan public figure, mereka hanyalah mahasiswa biasa, akan tetapi mereka selalu memberikan yang terbaik untuk bangsa ini dengan usaha-usaha mereka, misalnya aziz, dia membimbing mereka-mereka yang membutuhkan bantuan secara sikologis, ia juga memberikan pelatihan gratis bagi mereka yang membutuhkan pengetahuan dalam hal sikologis. Sementara samsul, selalu memberikan traning gratis kepada teman-temanya dalam hal ekonomi dan pengembangan, ia terus berjuang tanpa pamrih. Sedangkan mahfud, selalu berusaha untuk menuangkan fikiran islamnya terhadap banyak kalangan yang ingin memahami tentang hadis dan agama, sungguh semangat dan tekat yang luar biasa.
Demikian lah catatan kecil yang dapat saya haturkan, semoga bangsa ini terus maju dengan semangat juang para pemuda-pemudi di nusantara, selamat berjuang kawan semoga tidak mengecewakan.
(sumber: samsul, aziz, mahfud)  

GUYONAN DALAM KESERIUSAN ALA MBAH MAKHRUS TERMAS (IN MEMORIAM)

Beliau adalah salah satu pengasuh pondok pesantren termas pacitan jawatimur. Tentu banyak kalangan yang tahu, sepak terjang beliau di dunia pondok pesantren, ada beberapa orang yang mengatakan bahwa beliau sangat keras, dan ada beberapa yang mengatakan bahwa beliau sangat santai dan penuh wibawa. Mungkin gus sendar (krapayak), gus mus (rembang), kenal akrab dengan beliau. Disini saya ingin mengulas sedikit kisah unik dari sang mendiang almarhum mbah makhrus termas ketika beliau masih menjadi santri (allahuyarham).
Senja dihari itu, menghantarkan mbah makhrus kepesantren rembang untuk menjadi santri mabh Bisri. Ternyata mbah bisri dan orang tua mbah mahrus (mbah hasyim) kenal dekat, mereka saling kenal dan bersahabat (boloplek.com). ketika mbah hasyim memasrahkan mahrus kepada mbah bisri, beliau berkata: bisri, anakku iki mbelingnya minta ampun, tolong dibimbing, tolong diajari ngaji, mbah bisripun menjawab insya allah mas. Sungguh percakapan yang akrab. Setelah itu, lalu mbah hasyim kembali ketremas dan mulai saat itu mbah mahrus menjadi santri di pondok lasem rembang. Ternyata ucapan mbah hasyim akan prilaku anaknya langsung tampak ketika pertama kali mbah bisri meminta mahrus untuk mengaji….mahrus km ngaji sini! Mahrus menjawab saya sakit yai (alasan.com). Lalu mbah bisri-pun terdiam. Keesokan harinya mbah bisri meminta mahrus untuk mengaji lagi eeh ternyata si mahrus pergi entah kemana. Namun, mbah bisri cukup sanbar menghadapi prilaku mahrus yg seperti itu. Pada kesempatan yang lain mahrus masuk dan ikut ngaji, lalu mbah bisri (ahli usul fiqh) meminta mahrus membaca kitabnya (ngetes.com), begitu tangan mbah bisri nunjuk ke-arah mahrus dgn maksud agar mahrus membaca kitabnya, maka saat itu pula si mahrus pindah tempat duduk dan temanya yg menduduki tempat duduknya lalu dipoyoi (digojloki) ayo kamu baca ini giliranmu mbaca dan begitulah seterusnya sampai ahirnya si mahrus tidak pernah mendapat bagian untuk membaca kitab (selamet.com).
Melihat tingkah mahrus yang nakal mbah bisri (almarhum) ingin sekali memberikan hukuman, tapi anehnya disini, mahrus tidak pernah dihukum dan bahkan temanya yang mendapat hukuman (kancil.com), tapi pada satu ketika mbah mahrus pernah dihukum disuruh nyuci WC tapi si mahrus kabur (selamet.com). melihat tingkah mahrus yang makin menjadi-jadi mbah bisri menangkap si mahrus lalu menghukumnya dengan dikubur didalam tanah selama 40hari, dengan bantuan para santri mbah bisri menggali kubur lalu si mahrus dimasukan kedalam kubur dan tangn mahrus diikat dengan tali (untuk ngecek masih hidup atau sudah mati). Kini sepertinya si mahrus sudah tidak berkutik lagi, kuburan si mahrus ditunggu oleh beberapa santri, hari pertama tali ditarik oleh santri sekedar untuk mengecek apa si mahrus masih hidup, rasanya masih berat berarti masih ada orangnya dan masih hidup, begitu juga hari kedua, ketika hari ketiga tali ditarik lagi, eeh ternyata talinya tidak nyantol apa-apa, malah talinya ketarik semua, melihat kejadian itu santripun langsung lari lapor kepada mbah bisri, kemudian mabh bisri pun bergegas menuju kuburan si mahrus, lalu meminta santri membongkar kuburan tersebut, begitu kuburan dibogkar ternyata si mahrus tidak ada didalam, waduh saat itu pula mbah bisri dan para santri bingung bukan kepalang, karna kuburanya ditunggu dan tidak ada bekas bongkaran kuburan, artinya kuburan itu utuh dan terjaga. Sementara mbah bisri kebingungan tidak tau harus berbuat apa, lalu mbah bisri esoknya beranjak pergi ke tremas pacitan untuk memberitahukan kejadian tersebut sekaligus ingin meminta maaf kepada abahnya si mahrus (mbah hasyim allahuyarham). Begitu sesampainya di termas, mbah bisripun langsung bercerita kepada sahabatnya (mbah hasyim) atas kejadian yang berkaitan dengan anaknya. Saat mbah bisri cerita mbah hasyim hanya diam tanpa bicara, begitu mbah bisri selesai mbah hasyim berkata: anakku di rumah, si mahrus ada dirumah, saat itu pula mbah bisri tercengah aneh (bingung.com), tapi setelah itu mbah hasyim meminta maaf atas prilaku anaknya ( sungguh kepribadian yg luar biasa dari mbah hasyim). Sesaat setelah itu, si mahrus dipanggil keluar oleh abahnya untuk bersalaman dengan mbah bisri dan sekaligus meminta si mahrus berangkat ke-rembang lagi bareng mbah bisri, dasar namanya si mahrus nakal, si mahrus pun lalu menjawab, klo sekarang tidak mau, tapi kalau nanti-nanti saya mau, biar yai bisri pulang dulu, mendengar penjelasan si mahrus mbah hasyim dan mbah bisri hanya bilang : ya udah tapi jagn nakal lagi km blajar ngaji yang benar. Setelah itu, taklama berselang mbah bisripun pamit untuk pulang kembali ke-rembang. Begitu mbah bisri nyampek dirembang, mbah bisri sudah disambut oleh santrinya yang namanya si mahrus (bingung duakali.com). inilah sekilas kisah kiyai makhrus termas, semoga nama-nama yang tersebut dalamcerita ini, mendapatkan tempat yang mulia disisi allah dan kita yang hidup mendapt hikmah atau pelajaran darinya. Amin WALLAHUAGLAM BISSAWAB.
(sumber: bu nunah, istri dari mbah mahrus termas)

Monday, March 21, 2011

SELURUH JIWAKU PERGI

Malam, aku ingin bertanya padamu, adakah engkau menemukan serpihan jiwaku? Jawab lah duhai malamku, aku menantimu! Pagi, aku ingin bertanya kepamu, apakah engkau melihat bongkahan jiwaku? Berderulah wahai pagiku, aku setia menunggu! Siang, aku ingin berseru padamu, apakah engkau menemukan bagian-bagian jiwaku? Bersuaralah wahai siangku, aku butuh jawabanmu! Sore, aku hendak bertanya kepadamu, apakah engkau tau dimana pecahan jiwaku? Berilah aku pendapatmu, duhai soreku! Sayang, tak satupun dari kalian yang memberikan jawaban, kini tak tau apa yang harus aku lakukan, sungguh tragis bukan! Seluruh jiwaku pergi! Setelah sekian lama jiwa ini pergi nan tak kunjung kembali, tentu pahit jika ini harus terus-terus seperti ini, karna hidup adalah arti. Lalu apa arti hidup ini jika semua jiwaku telah pergi, ya allh gusti ampuni hambamu ini. Seluruh jiwaku pergi! Detik, menit, jam, terus berjalan namun kakiku belum merasa kesiangan, aku masih mengayunkan tangan, berdendang, tak peduli masa depan, walau aku tau ini bukan yang aku inginkan, sungguh mengerikan bukan! Seluruh jiwaku pergi! Fikirku tak lagi berarti, karna aku kini telah tiada lagi, tanganku hanya bisa berdiam tanpa puisi, ya allah gusti ampuni hambamu ini. Hatiku mungkin telah mati sehingga semuanya seolah tak terekam dalam diri, entah apa yang terjadi, aku hanya bisa menyimpulkan bahwa seluruh jiwaku telah pergi, sungguh hal yang tak terpuji bukan! Seluruh jiwaku pergi!

Ya allah gusti tolonglah hambamu ini. Sudah ku arungi pelangi, sudah ku tapaki langit indah nan berseri, tapi kini seolah tiada berarti, lalu apa aku ini, kenapa hidupku menjadi begini, ya allah gusti kasiani hambamu ini. Seluruh jiwaku telah pergi! ratusan bahkan jutaan buku dan motivator yang aku baca, lalu coba aku terapkan, tapi tak satupun yang mampu melawan, apalagi mengembalikan jiwa-jiwa yang kini hilang, sungguh kasihan bukan! Tidak sedikit teman yang terus menanyakan, kapan kamu akan sadar lalu kembali berjuang? Akupun hanya terdiam seolah hati ini enggan untuk menuai harapan, entah apa yang sedang aku lakukan, akupun tak tahu! apakah ini takdir tuhan ataukah ini cobaan. Fikirku mengatakan bahwa ini adalah proses dari kehidupan, tapi apakah ada artinya jika ini hanya berhenti dan berahir pada pembicaraan, tentu tidak bukan! Sungguh malang bukan! Seluruh jiwaku pergi! pernah pula aku merasakan, ketika ada seseorang yang coba ingin membangkitkan, jiwaku yang kini hilang, tapi lagi-lagi ia tak kuasa, ia tak mampu untuk melakukan, lalu apa yang harus aku lakukan! Banyak ayat al-quran yang mengatakan bahwa perubahan hanya akan terjadi bila dirikita sendiri yang melakukanya, walau sebenarnya ada factor lain yang mendukung-nya. Misalnya factor lingkungan, teman, dan lain sebagainya. Tapi, bagaimana diri ini bisa berubah, manakala jiwa ini telah hilang tentu susah kawan, lalu apa maksud ayat yang dituliskan oleh tuhan? Entahlah aku pun tak faham. Sungguh menyeramkan bukan! Seluruh jiwaku pergi! lalu, ada ayat al-quran yang mengatakn, bahwa perubahan itu akan terjadi jika allah menghendaki, bisa dibilang ini adalah fadilah atau keutamaan dari ilahi rabbi. Tapi yang perlu dpertanyakan adalah; biasanya keutamaan itu diberikan kepada hamba-hamba allah yang saleh. Tapi, lihat!..lihat diriku, seluruh jiwaku telah hilang, apakah aku bisa mendapatkan keutamaan, entahlah aku pun tah faham maksud ayat yang telah diturunkan, sungguh sadis bukan! Seluruh jiwaku hilang! Kalau toh ini proses kehidupan, kapan waktu itu akan datang, kapan! Ya tuhan ampuni hambamu yang keterlaluan. Semua telah ku uraikan, semua telah ku paparkan, inilah yang ingin aku katakana, kawan, dan tuhan. Semoga hal ini bisa dijadikan pelajaran bagi yang berkenan, hanya doa yang aku harapkan! Erianto-yongyakarta, jam 02-wib-20-03-2011

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Deals